Apa itu Unit Link |
Sumber : Sinar Harapan, Jumat 11 juli 2008
EUREKA Dikelola “Fund Manager” Risiko Investasi dan Kehidupan Kiat Memilih Produk Peraturan Investasi |
###############################################
Oleh: Safir Senduk
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 1028/XVIII
Salah satu konsekuensi dari pekerjaan saya sehari-hari adalah diminta memberikan seminar tentang perencanaan keuangan, di Jakarta maupun luar Jakarta. Dalam proses di perjalanan menuju tempat seminar, baik lewat darat maupun lewat udara, saya seringkali berpikir bahwa kadang-kadang kematian bisa sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Suatu hari, misalnya, saya harus memberikan seminar di Kolaka, tepatnya 3 jam jalan darat sebelah barat Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara. Nah, untuk mencapai Kendari, saya harus naik pesawat dari Jakarta menuju Makassar yang lama perjalanannya sekitar 2 jam, kemudian dari situ saya harus berganti pesawat dan terbang lagi selama 1 jam ke timur, barulah saya akan mendarat di Kendari.
Semuanya lancar-lancar saja, sampai 8 hari kemudian saya mendapat kabar bahwa pesawat yang sama seperti yang mengangkut saya, dengan jalur Makassar – Kendari, tergelincir di landas pacu bandara di Makassar karena pecah ban. Dan peristiwa itu terjadi pada hari minggu, hari yang sama seperti penerbangan saya seminggu sebelumnya.
Di Jakarta misalnya, kalau kita menyempatkan diri naik angkutan umum, bukan satu dua kali saya menemukan banyaknya pengemudi angkutan umum yang menyetir gila-gilaan sehingga membahayakan penumpang maupun pengendara lain.
Dari pemaparan tersebut tergambar, yang namanya risiko ternyata sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Risiko apa? Wah, macam-macam. Di atas tadi adalah risiko-risiko yang bisa mengancam jiwa kita. Tapi selain itu, ada juga sih risiko yang bisa mengancam kesehatan kita, seperti sakit. Sakit itu menyebalkan, bukan? Mau kerja tidak bisa, tapi senang-senang juga tak bisa. Belum lagi kalau gara-gara sakit itu kita mesti bayar dokter, obat, bahkan rumah sakit.
Jadi, risiko itu sangat dekat dengan hidup kita sehari-hari. Ada 5 jenis risiko yang paling sering terjadi:
1. Kematian
2. Kecelakaan
3. Sakit
4. Musibah pada Properti (Rumah dan Kendaraan),
5. PHK (kalau Anda karyawan), dan Kebangkrutan (kalau Anda pengusaha)
Profesi ibu rumah tangga pun tak luput dari risiko, lho. Sepanjang Anda masih disebut ‘manusia’, Anda tetap punya kemungkinan mengalami risiko-risiko tadi. Bahkan jangan lupa, kalaupun Anda seorang ibu rumah tangga, tapi toh di sini seringkali suami Andalah yang memberi nafkah di keluarga kan? Sekarang bayangkan, apa yang terjadi kalau terjadi apa-apa pada suami Anda? Kalau Anda sakit misalnya, maka tugas sebagai ibu rumah tangga yang biasa Anda lakoni mungkin akan terbengkalai. Tapi kalau suami yang mengalami sakit, itu berarti dia bakal tidak masuk kerja. Di beberapa kantor, kalau tidak masuk kerja lebih dari sekian hari, bisa-bisa dipotong gajinya.
Jadi jangan merasa bahwa risiko-risiko di atas tadi tidak akan terjadi pada Anda. Anda bisa tetap mengalami risiko itu, tapi suami Anda mungkin akan lebih besar lagi kemungkinannya.
Pentingnya Proteksi
Banyak diantara kita yang tidak suka risiko. Tapi masalahnya, risiko mengintai tanpa kita minta. Setiap kali Anda bepergian, misalnya, pasti ada saja risiko kecelakaan yang mengancam. Setiap saat umur Anda pun bisa dipanggil Tuhan, bahkan dalam tidur sekalipun. Bahkan rumah Anda pun juga bisa kebakaran. Jadi mesti tak suka, kita selalu hidup berdampingan dengan risiko.
Nah, di sinilah perlunya proteksi. Maksudnya, apapun yang Anda lakukan, Anda harus selalu punya proteksi. Arti proteksi adalah bahwa kalau terjadi risiko pada Anda, Anda atau keluarga Anda sudah siap untuk membayar konsekuensinya yang biasanya membutuhkan uang.
Contohnya, jika Anda meninggal, maka pasangan Anda akan mendapatkan penggantian uang yang bisa digunakan oleh keluarga Anda untuk membayari kebutuhan pemakaman dan hidup keluarga Anda ke depan. Itulah proteksi. Jadi, jika Anda meninggal, maka Anda enggak akan menyusahkan orang.
Nah, salah satu proteksi yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengambil asuransi. Prinsip asuransi sebenarnya sederhana, dimana Anda mengikat janji/kontrak dengan pihak ketiga (dalam hal ini perusahaan asuransi), dimana di kontrak itu tertulis bahwa kalau Anda mengalami risiko – yang disebutkan di dalam kontrak itu – maka Anda akan mendapatkan uang penggantian yang sering disebut dengan nama Uang Pertanggungan.
Untuk bisa membuat kontrak itu berjalan, Anda harus membayar sejumlah iuran tertentu yang disebut premi, dimana ujung-ujungnya, kalau terjadi musibah, maka premi yang Anda bayarkan akan jauh lebih murah dibanding ganti rugi yang Anda dapatkan.
Ada 3 asuransi yang sebaiknya Anda ambil:
1. Asuransi Jiwa, yang siap memberikan penggantian kalau terjadi risiko kematian pada Anda.
2. Asuransi Kesehatan, yang bakal memberikan penggantian kalau terjadi risiko sakit pada Anda dan Anda harus dirawat inap atau rawat jalan.
3. Asuransi Kerugian, yang akan memberikan penggantian kalau terjadi musibah pada barang-barang milik Anda seperti kebakaran pada rumah atau kecelakaan pada mobil/motor Anda.
Jadi, mau nunggu apa lagi? Segera hitung ulang keadaan keuangan Anda saat ini, dan coba pertimbangkan untuk ambil asuransi. Jangan sampai terjadi risiko dulu, baru menyesalnya belakangan. Amit-amit deh.
Salam.
Safir Senduk
Perencana Keuangan
##########################################
BAGAIMANA CARANYA MEMILIH PERUSAHAAN ASURANSI?
Oleh: Eko Endarto
Dikutip dari Kontan, April 2008
Sudah punya asuransi ?
Kenapa pilih perusahaan asuransi itu ?
Beberapa waktu lalu seorang klien saya menyodorkan sebuah polis asuransi yang sudah dia ambil kepada saya.
“Pak Eko, saya udah ambil asuransi nih, seperti yang Pak Eko sarankan, saya pilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan saya yaitu asuransi jiwa plus investasi. Tapi apakah perusahaan asuransinya ini bagus Pak ?”
Saya menjawab pertanyaan si klien dengan bertanya pula :
“ Loh, Jadi apa dasarnya Anda memilih perusahaan ini ? apa yang Anda tanyakan kepada si penjual ?”
“Wah saya beli karena kebetulan yang jual adalah tetangga saya pak, jadi kalau terjadi sesuatu kan saya bisa complain ke dia “ Jawab si klien tanpa rasa bersalah.
Mungkin yang dilakukan klien saya tidak sepenuhnya salah. Tapi untuk mengatakan bahwa hal itu 100% benar juga masih sangat jauh. Pemilihannya melakukan pembelian melalui penjual yang telah dikenal dalam hal ini tetanganya sudah cukup bagus. Namun sebaiknya si klien juga harus tahu apakah si tetangga memang karyawan perusahaan asuransi tersebut atau hanya sekedar agen? kalau ternyata si klien hanya sekedar agen, sebaiknya klien saya tadi harus mencari tahu siapa manajemen perusahaan asuransi paling mudah yang bisa dia hubungi. Sebab biasanya seorang agen tidak memiliki keterikatan sekuat seorang karyawan. Artinya walaupun mereka adalah bagian dari perusahaan, sebagian besar pekerjaan mereka hanya berhubungan dengan penjualan semata. Jadi untuk yang bersifat administratif, tetap manajemen kantorlah yang berwenang. Belum lagi dengan status beberapa agen yang bukan karyawan tetap, dan ini artinya mereka bisa saja keluar atau berpindah dengan lebih mudah. Jadi sebaiknya si klien juga melakukan hubungan dengan pihak manajemen asuransi.
Ok, kita tidak akan membahas tentang pekerjaan agen atau marketing. Namun lebih dalam daripada itu, bagaimana kita memilih perusahaan asuransi ? apakah hanya berdasarkan siapa yang agen yang menjual ? Atau apa sih yang harus Anda perbandingkan pada tiap perusahaan asuransi bila disodorkan penawaran oleh lebih dari 1 perusahaan asuransi ?
1. Reasuransi
Reasuransi secara gampang bisa diartikan sebagai perusahaan asuransi-nya perusahaan asuransi. Artinya perusahaan asuransi dalam kegiatan operasionalnya; untuk mengurangi risiko yang juga bisa terjadi padanya, mengasuransikan juga risiko tersebut kepada perusahaan asuransi lainnya. Dan biasanya perusahaannya lebih besar. Jadi perhatikan hal ini, tanyakan apakah perusahaan asuransi yang akan Anda ambil memiliki perusahaan reasuransi. Ini penting bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap perusahaan asuransi pilihan Anda, ada perusahaan lain yaitu perusahaan reasuransi tadi yang menjamin kelangsungan baik itu hak anda atas proteksi maupun kewajiban pembayaran premi Anda. Ini juga pentingnya Anda harus mengenal pihak manajemen perusahaan agar bila terjadi sesuatu, informasinya tetap bisa Anda dapatkan.
2. Usia
“Makin tua usianya seharusnya akan makin matang seseorang”.
Walaupun sepertinya terlalu klise, tapi harus diakui usia cukup berpengaruh.Sebuah perusahaan asuransi yang berusia lebih tua dari pada perusahaan lainnya bisa diartikan bahwa perusahaan asuransi tersebut memiliki modal yang cukup kuat sehingga sampai dengan usia yang cukup tinggi tetap eksis. Selain itu juga menggambarkan bagaimana cara manajemen mengelola dana nasabahnya. Dengan makin tua usianya, dapat diartikan bahwa si perusahaan mampu mengelola dana tersebut dengan optimal. Baik itu untuk mendapatkan hasil bagi pengembangan perusahaan maupun manajemen risiko yang terukur untuk menjamin hak-hak nasabahnya. Sebab secara logika saja, mana mungkin dia bisa bertahan lama bila tidak bisa mengatur keuangannya dengan baik.
3. Keuangan
Kalau bicara tentang perusahaan keuangan, tidak lengkap kalau tidak berbicara tentang keuangannya. Dalam perbankan kita sudah sangat awam dengan pengukuran kesehatan bank yang namanya CAR. Dan di asuransi tingkat kesehatan keuangannya biasa diukur dengan RBC atau Risk Based Capital. Tingkat RBC yang bisa dibilang sehat adalah bila RBC-nya lebih besar dari 120%. Tapi tentu saja, makin besar pasti makin baik. Bandingkan hal ini dalam memilih perusahaan asuransi karena RBC ini mengambarkan bagaimana si perusahaan mengelola keuangannya sebaik dan seaman mungkin. Sebab harus diingat, bila kita mengambil asuransi berarti kita akan berbicara mengenai kontrak jangka panjang.
4. Nasabah
Hal keempat yang bisa dijadikan acuan adalah nasabah. Barapa besar sih basis nasabah yang mereka miliki? Ukurannya adalah makin banyak nasabah maka makin baik-lah perusahaan asuransi itu. Kenapa demikian ? karena makin banyaknya nasabah akan memperlihatkan bagaimana tingkat pelayanan yang telah dilakukan si perusahaan. Hal ini dapat berarti bagaimana perhatiannya terhadap nasabah, kemudahan klaim dan tentu saja keamanan dana yang dipercayakan.
Kalau Anda akan memilih perusahaan asuransi asing yang beroperasi di Indonesia, tanyakan juga berapa banyak nasabah lokal yang dimiliki dan tersebar di berapa kota. Hal ini penting karena bisa saja terjadi walaupun diluar negeri mereka menjadi kepercayaan; namun di Indonesia mereka kurang. Dan tingkat penyebaran juga menunjukkan bagaimana luasnya tingkat pelayanan yang mereka berikan. Tingkat penyebaran ini penting khususnya untuk Anda yang memilih asuransi kesehatan. Sebab tidak lucu kan kalau dalam perjalanan ke suatu kota dan Anda sakit, ternyata harus kembali ke kota asal untuk sekedar rawat inap.
5. Komplain / Keluhan
Sebagai tambahan,mungkin hal ini bisa Anda lakukan. Lakukan selalu cross check kepada pihak luar terhadap rencana pilihan Anda. Pihak yang utama harus Anda hubungi adalah nasabah kalau memungkinkan, pihak ketiga yang menjadi penghubung misalnya bank atau rumah sakit bila itu adalah asuransi kesehatan, dan tidak menutup kemungkinan ada bagusnya Anda bertanya pada para financial planner independent Anda. Sebab adalah lebih bagus menerima masukan dari banyak sisi dibandingkan dari satu sisi; apalagi bila satu sisi itu hanya dari sisi perusahaan.
Atau kalau mau mudah, cermati saja berapa banyak keluhan yang dilakukan nasabah mereka di media massa dalam 6 bulan terakhir. Sebab biasanya dari banyaknya orang yang mengeluh, sekitar 20% biasanya mengungkapkannya di media massa baik itu Koran atau internet. Hari ini saya mengetik keyword asuransi + keluhan, maka yang saya peroleh adalah lebih dari 5000 artikel yang berisikan kata asuransi + keluhan dari konsumen terhadap perusahaan asuransinya. Jadi jangan males untuk membandingkan.
Akhirnya, sama seperti pemilihan barang ataupun jasa lainnya, Anda semua sebaiknya memiliki dasar yang kuat dalam melakukan pilihan. Yang utama memang adalah selalu pilih produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Namun itu saja tidak cukup. Pilih juga dengan benar perusahaan yang menyediakan barang atau jasa tersebut. Walaupun barangnya bagus tapi si penyedia tidak bagus juga percuma. Jadi mulai saat ini jangan lagi memilih perusahaan asuransi hanya karena kenal kepada si penjual apalagi karena merasa tidak enak karena tidak beli. Minimal bandingkan 5 hal di atas sebagai alasan dalam memilih atau menolaknya.
Salam.
Eko Endarto
Perencana Keuangan
#############################################
Oleh: Eko EndartoDikutip dari Tabloid Bisnis Indonesia Minggu
“Ambil asuransi jiwa itu ndak ada untungnya mas. Kalau kita ndak sakit atau meninggal, uang kita bisa hangus, rugi kan?”
Kalimat ini yang saya dengar dari percakapan dua orang yang sama-sama sedang menunggu pemberangkatan di terminal 2 Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Sebagian orang mungkin masih rancu tentang fungsi asuransi. Sebagian dari mereka menganggap adalah suatu kesalahan bila kita membayar sesuatu tapi tidak memanfaatkannya. Padahal kalau ditanya apakah mereka mau memanfaatkan fasilitas asuransi? pasti jawabannya tidak. Siapa sih yang ingin sakit atau bahkan mau cepat meninggal?
Kita tidak usah memperkeruh masalah itu. Toh asuransi sudah memikirkannya. Kalau Anda ingin mendapatkan manfaat asuransi tanpa harus merasakan manfaat utamanya yaitu pertanggungan atas jiwa, mereka sudah menyediakan.
Dulu produk seperti ini dikenal dengan nama asuransi endowment atau biasa juga disebut dengan dwiguna yaitu asuransi yang memberikan manfaat berupa perlindungan jiwa dan sejumlah uang yang akan diterima pemilik polis di tahun-tahun yang ditentukan.
Tapi saat ini, perkembangannya sudah berbeda, nasabah bisa memilih sendiri seberapa besar hasil yang siap dia terima, dan tentunya risiko yang menjadi konsekuensinya. Produk ini disebut dengan unit-linked.
Unit-Linked
Walaupun di Indonesia sedang ramai-ramainya produk ini dibicarakan, masih banyak orang yang tidak mengerti apa itu asuransi unit-linked. Asuransi unit-linked adalah asuransi yang juga memberikan tawaran investasi kepada nasabahnya.
Artinya, di samping Anda mendapatkan perlindungan sebagai produk utama yang ditawarkan, ada lagi tambahan berupa nilai investasi yang diperoleh dari pengelolaan sebagian nilai premi yang kita bayarkan. Jadi secara gampang, premi yang kita bayar akan dibagi sebagian untuk membiayai asuransi dan sebagian lagi akan diinvestasikan.
Nah karena ada komponen premi asuransi dan investasi, maka kalau kita tidak meninggal premi asuransi tetap akan hangus, sedangkan premi untuk investasi tetap jalan. Itulah kenapa biasanya premi untuk asuransi unit-linked agak lebih mahal dari premi asuransi tradisional seperti whole life atau term life. Karena kita harus membayar dua macam premi yaitu jiwa dan investasi.
Unit Link Investra
Salah satu produk unit-linked adalah Investra dari Commonwealth Life, perusahaan asuransi yang berganti baju dari PT Astra CMG life pada Juli 2007. Asuransi ini memberikan dua kemungkinan pembayaran premi yaitu premi tunggal dimana Anda membayar besarnya premi satu kali saja untuk uang pertanggungan yang dibutuhkan atau yang ditentukan, atau Anda juga bisa membayarnya secara berkala baik itu tahunan atau bulanan.
Sebagai produk asuransi dengan tawaran investasi dengan keuntungan ekstra (Investra), produk ini memungkinkan nasabahnya untuk bisa memilih program investasi pilihannya.
Mulai dengan hasil yang paling tinggi yang tentunya diikuti dengan risiko tinggi pula, sampai dengan risiko yang cukup moderat dengan tingkat keuntungan yang sedang. Jadi pilihan di tangan Anda yang harus disesuaikan dengan tujuan keuangan Anda di masa depan.
Pilihan tempat investasi yang bisa Anda ambil adalah money market fund (pasar uang), bond fund (pendapatan tetap), balanced fund dan balance progressive fund (campuran), equity income fund dan equity fund (saham).
Selain itu, Investra memungkinkan nasabahnya untuk dapat mengambil cuti premi atau pembebasan pembayaran premi setelah tahun ketiga masa kepesertaan dan juga kebebasan untuk penarikan hasil investasi sewaktu-waktu asalkan ada nilai investasinya.
Karena premi Anda terbagi untuk investasi dan asuransi, maka khusus untuk tahun pertama, premi Anda masih digunakan sepenuhnya untuk membiayai asuransi (biaya akuisisi). Karena itu, tidak mungkin Anda mengambil hasil investasi di tahun pertama karena nilainya belum ada.
AIG Life
Produk lain yang sejenis adalah Aktiva dari AIG Life. Sama seperti Commonwealth life yang berganti baju dari Astra CMG, AIG life dahulu lebih dikenal dengan AIG Lippo life.
Sebagai salah satu jenis asuransi unit-linked, Aktiva juga memiliki ciri umum produk unit-linked yaitu asuransi dengan tambahan adanya investasi yang bisa dijadikan pilihan oleh nasabah yang memilih produk asuransi ini. Dengan pilihan tempat investasi yang hampir sama, produk ini memberikan alternatif lain dengan adanya tawaran investasi di mata uang asing.
Perbedaan yang mungkin sedikit membedakannya dengan unit-linked lain adalah Aktiva memberikan hasil investasi sejak tahun pertama Anda menjadi nasabah. Kalau di tempat lain mungkin hasil investasi belum diperoleh pada tahun pertama, maka di sini Anda sudah bisa merasakan hasil investasinya.
Lantas apakah tidak ada biaya? Ada, biaya akan ditagihkan di belakang setelah investasi Anda memberikan hasil. Makanya disini tidak akan dengan mudah kita bisa menarik dana kita. (Di sini disarankan dana ditarik setelah lima tahun karena diharapkan dana yang terkumpul sudah cukup untuk membayar biaya akuisisi yang belum dibayarkan di awal).
Kesimpulan
Kelebihan
Investra
- Ada 2 pilihan bayar premi yaitu tunggal dan berkala
- Likuiditas cukup tinggi karena hasil investsi bisa diambil setiap saat dengan syarat tertentu
Aktiva
- Memiliki produk dengan mata uang asing yaitu US$
- Hasil investasi sudah bisa dinikmati pada tahun pertama
Kekurangan
Investra
- Produk investasi baru pada mata uang rupiah saja
- Hasil investasi baru bisa dinikmati pada tahun ke-2 karena pada tahun pertama seluruh nilai premi digunakan untuk biaya akuisisi
Aktiva
- Belum ada tipe pembayaran premi yang tunggal
- Likuiditas agak rendah karena walaupun memberikan hasil sejak tahun pertama, tapi baru bisa menikmatinya di tahun kelima
Salam.
Eko Endarto
Perencana Keuangan
berapa uang pertanggungan asurasi kumpulan denga premi pertama 5 ribu
dengan peserta 1 ribu